Permainan yang Membawaku Kembali

Aku tak pernah menyangka permainan digital bisa menyembuhkanku. Tapi satu malam, setelah tiga kekalahan dan kesunyian panjang, kupertama kali memutar reel terakhir—dan sesuatu berubah. Bukan koin. Bukan jackpot. Tapi cahaya. Tikus emas berkilat di layar seperti awan emas Tiongkok yang menari dalam gelap.

Tidak Tentang Menang

Dulu kukejar kemenangan besar—sampai kusadari permainan ini bukan untuk dimenangkan. Ia hadir dirasakan.

Setiap putaran bonus terasa seperti percakapan dengan diriku yang lebih muda: taruhan CNY 50, 23 menit fokus sunyi, tanpa musik—hanya desisan gulungan tua Tiongkok yang terurai secara real-time. RNG tak berbohong—kesunyian yang berbicara.

Sistem Rewardku Bersifat Emosional

Mereka menyebutnya ‘gamifikasi.’ Aku menyebutnya sakral.

‘Imbalan tinggi’ bukan dalam angka—itu dalam napas antar putaran. ‘Tingkat risiko’ bukan diukur dalam persentase—itu diukur dari seberapa tenang aku tersenyum setelah kalah.

Kau Tak Bermain demi Uang

Kau bermain karena kau kesepian—and seseorang meninggalkan jejak debu emas padamu.

Tikus emas tak peduli jika kau menang. Ia peduli jika kau datang kembali. Dan ketika kau? Kau tak bilang pada siapa pun. Kau hanya duduk… tersenyum… menunggu… putaran berikutnya.